Entri Populer

Pages

12 September, 2013

MENEMUKAN JALAN CINTA


Ilustrasi

Sejak lama saya merasakan sesuatu yang berbeda yang timbul tenggelam.  Namun saat ini sesuatu itu semakin kuat, saya semakin peka untuk merasakan lalu menyelaminya lebih dalam.  Mungkin proses hidup yang membuat saya semakin peka untuk merasakannya.  Perasaan itu seolah muncul dari alam bawah sadar yang kemudian memperlihatkan kenyataan yang belum pernah saya lalui.  Ia menuntunku dan menunjukkan jalan masa depan.  


Nampaknya benar bahwa cinta adalah kerja yang mengejawantah.  Kita tak akan menemukan makna cinta dengan hanya berdiam diri.  Cinta adalah energi untuk bergerak sekaligus tujuan yang hendak dicapai dalam proses perjalanan.

Namun cinta juga merupakan kehadiran menuju pada penyatuan yang imanen dan sejati.  Pantas saja, banyak anak muda yang mencoba mendefinisikan makna hubungan dia dengan pasangannya.  Dimulai dengan pertanyaan Apa sih makna pacaran itu.  Biar kesannya lebih dalam dan abstrak, kita tinggal menjawab bahwa pacaran adalah proses penyatuan ide menuju persekongkolan hati nurani.  Tapi pertanyaan lebih jauhnya adalah penyatuan yang hakiki seperti apa yang hendak dituju oleh cinta biar kesempurnaan itu bisa tergapai..??

Akhh.,saya tak ingin menjadi salah seorang yang dihardik oleh Gibran karena terlalu mencoba merumuskan cinta dalam kalimat.  Bisa jadi ketakutan Gibran betul sebab definisi cinta yang dibangun oleh orang selama ini lebih  dibangun oleh pengalaman psikologis seseorang sehingga definisinya lebih didasarkan perasaan subjektivitas.  Akibatnya, kedalaman makna cinta menjadi lebih dangkal karena mengabaikan makna filosofis dan spritualitasnya.
Khalil Gibran

Ada pula ungkapan bahwa kita akan memahami makna pertemuan setelah kita menemukan perpisahan.  Perpisahan lalu menyadarkan kepada kita betapa berharganya kebersamaan dalam waktu yang tak panjang.  Berjuta orang memohon kepada Tuhan untuk diberi kesempatan kedua dan kembali ke masa lalu untuk memperbaiki dan melakukan hal-hal baik yang belum sempat ia lakukan. Tetapi itu sesuatu yang mustahil karena tak ada waktu yang berjalan mundur karena matahari terus berlari kearah barat.

Penyesalan mestinya tak perlu terjadi ketika perpisahan kita tempatkan pada sesuatu kebaruan. Perpisahan adalah awal pertemuan baru, perpisahan adalah gerbang masa depan, perpisahan adalah bahasa kerinduan untuk menemukan wujud dan makna baru dari cinta.  Perpisahan mesti hadir untuk memberi sekat antara masa lalu dan masa depan, sekaligus perpisahan memberikan makna betapa berharganya sesuatu yang telah kita lewati dan memilih untuk menyimpannya dalam ruang kenangan kita.

Saya telah memutuskan untuk meninggalkan dan berpisah dengan keluarga, demi mengejar mimpi yang telah dijanjikan oleh masa depan.  Wajah-wajah mereka semakin melekat dan menyatu dalam batinku. Menyimpan wajah mereka, keceriaan dan pelukan hangat mereka.  Tetapi saya yakin ini adalah awal peretemuan kembali dengan wajah-wajah yang saya cintai itu.

Lagi pula, saat ini Tuhan telah mempertemukan saya dengan wajah kawan-kawan baru. Kawan-kawan yang baik, kawan-kawan yang juga sedang mengejar mimpinya seperti saya.  Saya melihat ada banyak cinta dalam diri mereka.  Waktu sengaja mempertemukan saya dengan mereka agar kami bisa saling menemani dan menjaga untuk melewati perjalanan.  Tetapi nanti waktu pula yang memisahkan saya dengan kawan-kawan itu karena pilihan takdir yang berbeda.

Bagi saya cinta adalah penemuan-penemuan, penemuan akan berjuta makna baru dari cinta.  Betapa luar biasanya Tuhan yang selalu memberi kejutan setiap detiknya.  Maka hargailah nikmat waktu yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita.

Terakhir, saya ingin menutip ratapan cinta Khalil Gibran kepada Salma Kharamy dalam Sayap-Sayap Patah nya:

........Ketika cinta memanggilmu maka dekatilah dia walau jalannya terjal berliku,
jika cinta memelukmu maka dakaplah ia walau pedang di sela-sela sayapnya melukaimu.
Cinta tidak menyadari kedalamannya dan terasa pada saat perpisahan tiba.
Dan saat tangan laki-laki menyentuh tangan seorang perempuan mereka berdua telah menyentuh hati keabadian........


Untuk Perempuan Yang menyempurna denganku..,
Bogor, 12 September 2013
Pukul 17.00 WIB
 

4 komentar: