Entri Populer

Pages

22 Juni, 2013

POSE BUGIL DI ISTANA BOGOR


Dikisahkan di:
Bogor, 19 Juni 2013
Pukul 19.00 WIB

Hari ini saya begitu senang. Rasa penasaran dan jantung yang berdebar-debar sejak beberapa hari yang lalu terjawab sudah.  Hari ini bersama kawan-kawan PSL Pasca IPB berkunjung ke Istana Bogor.  Istana Bogor adalah salah satu dari enam istana keperesiden RI.  Istana ini terbuka untuk umum dikunjungi setahun sekali saat ulang tahun Bogor tanggal 3 Juni. Itupun harus daftar beberapa hari sebelumnya secara rombongan.  Bisa pula berkunjung pada hari-hari lain tapi urusannya tentu jauh lebih ribet karena harus melewati prosedur keprotokoleran presiden RI.

Kesempatan bagi masyarakatuntuk berkunjung ke Istana Bogor merupakan rangkaian peringatan ulang tahun Kota Bogor.  Peringatan ulang tahun Bogor setiap tanggal 3 Juni.  Pemilihan waktu ulang tahun Kota Bogor tersebut diambil karena tanggal 3 Juni 1482 merupakan hari penobatan Prabu Siliwangi sebagai raja dari Kerajaan Pajajaran.

Beberapa hari sebelum masuk ke Istana Bogor rasa penasaran sudah bergumul dibenakku.  Rasa penasaran itu didorong karena saya mendapatkan informasi bahwa ada banyak pose bugil yang terpampang di halaman dan sudut-sudut halaman dan ruang Istana.  Saya ingin merekam kembali pengalaman berdebar itu lewat tulisan pendek ini.  Namun sebelumnya, sejenak mari kita kenang bersama sejumput sejarah Istana Bogor.

Selintas Sejarah Istana Bogor

Ruang Garuda Istana Bogor
Istana Bogor pertama kali dirintis oleh Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff pada tahun 1744.   Van Imhoff memilih tempat itu karena takjub dengan keindahan alamnya sehingga ia berniat membuat sebuah tempat peristrahatan bagi Gubernur Jendral.  Lokasi Istana Bogor saat itu merupakan sebuah kampung bekas daerah kekuasaan Kerajaan Padjadjaran dengan view inah Gunung Salak. 

Awalnya Istana Bogor merupakan bangunan berlantai tiga yang sketsa bangunannya digambar langsung oleh Van Imhoff.  Didalam membuat gambar Istana Bogor, Van Imhoff sangat dipengaruhi oleh gaya Kastil Blehheim (Blehheim Palace) milik seorang Duke di Oxford, Inggris.  Nama lain Istana Bogor adalah Buitenzorg atau Sans Souci yang berarti tanpa kekhawatiran dalam artian karena keindahan alamnya tempat tersebut memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi yang mendiaminya.  Nama ini pula yang kemudian dilekatkan pada penamaan lain kota Bogor.

Ilustrasi Istana Bogor sebelum gempa
View indah pemandangan  justru memporak-porandakan kemegahan istana tiga lantai itu. Pada 10 Oktober 1834 terjadi gempa vulkanik akibat meletusnya gunung Salak dan merubuhkan tembok-tembok istana.  Nanti 16 tahun kemudian (1850) oleh Gubernur Jendral Albertus Jacob Duijmayer van Twist (1851-1856) membangun kembali  Istana Buitenzorg namun hanya satu lantai saja. Secara resmi Istana Buitenzorg mulai dijadikan rumah jabatan Gubernur Jendral Belanda sejak tahun 1870.

Ilustrasi Istana Bogor setelah gempa
Dimasa pendudukan Jepang, Belanda terpaksa menyerahkan Istana Buitenzorg kepada Jendral Imamura.  Tidak ada perubahan yang signifikan selama masa kekuasaan Jepang karena masanya yang singkat di Indonesia.   Pasca kemerdekaan, oleh Presiden Soekarno menjadikan Istana Buitenzorg  sebagai salah satu istana resmi kepresidenan pada tahun 1950.  Oleh Soeharto membuka akses Istana Bogor untuk dapat dikunjungi oleh publik pada tahun 1968.

Apa yang ada dalam Istana Bogor sekarang tidak terlepas dari sosok Presiden Soekarno.  Soekarno menempati Istana Bogor sampai lengser dari jabatannya.  Di Istana Bogor Soekarno pernah menerima tamu tokoh dunia seperti   Ho Chi Minh, Norodom Sihanouk, Akihito dan Michiko.  Ada banyak koleksi karya seni dunia di Istana Bogor semasa Soekarno baik itu hadiah dari negara lain ataupun karya para maestro dunia.

Ruang baca Presiden RI di Istana Bogor
Sejak resmi dijadikan Istana Kepresidenan, Istana Bogor telah berkali-kali menjadi tempat diadakannya event internasional dan dikunjungi oleh berbagai tokoh dunia.  Event yang cukup terkenal antara lain adalah pertemuan APEC (Asia-Pasific Economy Cooperation) tahun 1994.  Tak hanya itu, cerita misterius  tentang SUPERSEMAR (Surat Perintah Sebelas Maret) juga bermula di Istana ini.

Di depan Istana Bogor berdiri sebuah hotel yang didirikan pada abad 19.  Hotel ini oleh Belanda didirikan untuk tempat menginap tamu-tamu istana jika istana telah melibihi daya tampungnya.  Hotel itu oleh Belanda diberi nama Binnenhof Hotel atau Bellevue Hotel, namun pemerintah Indonesia menggantinya dengan nama Hotel Salak The Heritage, mengambil nama dari Gunung tertinggi di Bogor yakni Gunung  Salak.

Istana Bogor juga awalnya menyatu dengan Kebun Raya Bogor namun kemudian kawasannya dipisahkan karena kebutuhan ilmu pengetahun yang ingin menjadikan Kebun Raya Bogor sebagai hutan Riset.

Penasaran Yang Terjawab

Menjelang memasuki pintu gerbang istana kami berbaris rapi diantara ribuan pengunjung lainnya.  Setiap orang harus melewati pemeriksaan dan metal detektor.  Rupa-rupanya keprotokoleran istana negara yang bekerja disini.  Tas dan kamera tak boleh dibawa serta. Sahabat saya Ari selaku ketua rombongan telah mengingatkan itu. 

Ponsel bisa dibawa serta makanya siapkan ponsel dengan kamera resolusi tinggi untuk mengabadikan pengalaman ini” kata Ari.  Kebatulan kawan Ari memiliki ponsel seperti itu dan dari jepretan ponselnya moment bisa diabadikan.

Saat memasuki halaman Istana, diriku dipenuhi oleh decak kagum.  Berbagai pohon-pohon tua yang tinggi seperti beringin berjejer  teratur disisi kanan kiri jalan menuju Istana.  Pohon-pohon itu menjadi pengarah bagi yang hendak memasuki Istana.  Meski telah berumur ratusan tahun pohon-pohon itu tetap kekar menyangga halaman istana yang luas hingga menciptakan iklim mikro yang sejuk.  Rambut-rambut akar dari cabang beringin menjuntai hampir menyentuh tanah menambah kesan tua pohon-pohon itu.

Namun ada yang kurang di halaman istana pada hari ini.  Tak tampak kawanan rusa yang biasanya merumput di halaman istana.  Ada ratusan populasi  rusa tutul yang hidup di halaman istana.  Rusa-rusa itu dulunya didatangkan langsung dari Nepal yang telah berkembang biak hingga sekarang.  Namun hari ini, rusa-rusa itu dikandangkan agar tidak terusik oleh pengunjung hingga ribuan orang.  Di hari biasa kita akan dapat melihat kawanan rusa  tutul dari luar halaman.  Bahkan banyak warga sengaja membangun keakraban dengan memberi makan wortel atau kangkung.

Istana Bogor yang tampak megah.
Dari kejauhan, bangunan istana memang tampak megah.  Warna putih polos temboknya memberi  kesan mewah tersendiri.  Dibagian depan atas istana bertengger simbol Burung Garuda sebagai tanda bahwa kawasan ini di bawah kendali langsung negara.  Lanskap yang rata ditumbuhi rerumputan hijau terawat menambah kesan kemegahan istana.    Bangunan Istana Bogor tampak berdiri angkuh menantang sejarah. Kesan Eropa juga begitu terasa.

Saya tersentak begitu mataku kemudian terperanjab oleh pose bugil dibeberapa sudut halaman dan ruang istana.  Patung-patung itu tak hanya bergiri tegak namun terasa lebih hidup karena dengan berbagai gaya yang menonjolkan lekuk-lekuk tubuh tertentu.  Melalui patung itu, sang maestro ingin menunjukkan bahwa manusia itu adalah seni, manusia adalah puncak penciptaan dan karya terindah dari  Sang Pencipta. Tapi anehnya patung-patung itu semua mencirikan dan menonjolkan lekuk tubuh perempuan.  Nampaknya patung itu sudah bercampur dengan imajinasi sang maestro.

Tak hanya patung, ada banyak karya seni maestro dunia dalam Istana Bogor seperti lukisan, keramik, karpet dan lainnya.  Para maestro itu antara lain pelukis Basuki Abdullah, pelukis Rusia Makowski dan Ernest Dezentjé.  Ada banyak keramik indah dari Rusia hadiah Perdana Menteri Khrushchev, tengkorak harimau berlapis perak hadiah dari Perdana Menteri Thailand Thanom Kittikachorn.  Patung “Tangan Tuhan” dari swedia, sosok Hercules yang terbuat dari perunggu yang dibuat oleh pemahat Polandia, patung  Pegassus ratusan tahun buah tangan seorang Swedia dan masih banyak lagi.

Saya menangkap kesan bangunan ini bukan sekedar Istana Negara namun sebuah museum sejarah yang sedang menceritakan waktu.  Melalui suasana istana dan karya-karya seni di dalamnya, Soekarno ingin bercerita tentang sisi lain dari dirinya dan bagaimana manusia menyejarah. Hal menarik lagi, di sayap kanan Istana ada sebuah patung proletar yang sedang duduk jongkok dengan guritan wajah tertindas.  Patung itu adalah sosok petani Marhaens yang menginspirasi Soekarno merumuskan ajaran Sosialisme Marhaenisme di Indonesia.

Ditengah-tengah kekagumanku, sahabat saya Pak Ali dengan setengah berbisik berucap  dalam istana ini kita menangkap kesan berbeda tentang pribadi Soekarno seperti yang dikisahkan dalam buku-buku

betul, saya menangkap imajinasi liar Soekarno disini” jawabku.

Saya tidak bisa bercerita lebih jauh mengenai perasaanku tentang Istana Bogor.  Biarlah gambar-gambar ini mewakilinya.

Bergaya di depan Istana Bogor
Kawanan rusa tutul di halaman istana. Induk mereka didatangkan langsung dari Nepal


Bersama kawan Made (duduk) dan Ari di depan patung raksasa Gupala.
Di salah satu patung pose bugil di Istana Bogor
Disebelah patung Petani Marhaens yang lagi jongkok

Didepan Gedung serba guna. tampak tertulis Anno (tahun) 1908.
Patung Hand of god
Patung Hercules
Si Denok yang bahenol dan terkenal itu.
Patung Pegassus.





0 komentar:

Posting Komentar