Ilustrasi |
Sejak lama saya merasakan sesuatu yang
berbeda yang timbul tenggelam. Namun
saat ini sesuatu itu semakin kuat, saya semakin peka untuk merasakan lalu
menyelaminya lebih dalam. Mungkin proses hidup yang membuat saya
semakin peka untuk merasakannya.
Perasaan itu seolah muncul dari alam bawah sadar yang kemudian
memperlihatkan kenyataan yang belum pernah saya lalui. Ia menuntunku dan menunjukkan jalan masa
depan.
Nampaknya benar bahwa cinta adalah
kerja yang mengejawantah. Kita tak akan
menemukan makna cinta dengan hanya berdiam diri. Cinta adalah energi untuk bergerak sekaligus
tujuan yang hendak dicapai dalam proses perjalanan.
Namun cinta juga merupakan kehadiran menuju
pada penyatuan yang imanen dan sejati. Pantas
saja, banyak anak muda yang mencoba mendefinisikan makna hubungan dia dengan
pasangannya. Dimulai dengan pertanyaan
Apa sih makna pacaran itu. Biar kesannya
lebih dalam dan abstrak, kita tinggal menjawab bahwa pacaran adalah proses
penyatuan ide menuju persekongkolan hati nurani. Tapi pertanyaan lebih jauhnya adalah
penyatuan yang hakiki seperti apa yang hendak dituju oleh cinta biar
kesempurnaan itu bisa tergapai..??
Akhh.,saya tak ingin menjadi salah seorang
yang dihardik oleh Gibran karena terlalu mencoba merumuskan cinta dalam
kalimat. Bisa jadi ketakutan Gibran
betul sebab definisi cinta yang dibangun oleh orang selama ini lebih dibangun oleh pengalaman psikologis seseorang
sehingga definisinya lebih didasarkan perasaan subjektivitas. Akibatnya, kedalaman makna cinta menjadi
lebih dangkal karena mengabaikan makna filosofis dan spritualitasnya.
Khalil Gibran |
Ada pula ungkapan bahwa kita akan memahami makna pertemuan setelah kita menemukan perpisahan. Perpisahan lalu menyadarkan kepada kita
betapa berharganya kebersamaan dalam waktu yang tak panjang. Berjuta
orang memohon kepada Tuhan untuk diberi kesempatan kedua dan kembali ke masa
lalu untuk memperbaiki dan melakukan hal-hal baik yang belum sempat ia lakukan.
Tetapi itu sesuatu yang mustahil karena tak ada waktu yang berjalan mundur
karena matahari terus berlari kearah barat.
Penyesalan mestinya tak perlu terjadi
ketika perpisahan kita tempatkan pada sesuatu kebaruan. Perpisahan adalah awal
pertemuan baru, perpisahan adalah gerbang masa depan, perpisahan adalah bahasa
kerinduan untuk menemukan wujud dan makna baru dari cinta. Perpisahan mesti hadir untuk memberi sekat
antara masa lalu dan masa depan, sekaligus perpisahan memberikan makna betapa
berharganya sesuatu yang telah kita lewati dan memilih untuk menyimpannya dalam
ruang kenangan kita.
Saya telah memutuskan untuk
meninggalkan dan berpisah dengan keluarga, demi mengejar mimpi yang telah
dijanjikan oleh masa depan. Wajah-wajah
mereka semakin melekat dan menyatu dalam batinku. Menyimpan wajah mereka,
keceriaan dan pelukan hangat mereka.
Tetapi saya yakin ini adalah awal peretemuan kembali dengan wajah-wajah
yang saya cintai itu.
Lagi pula, saat ini Tuhan telah mempertemukan
saya dengan wajah kawan-kawan baru. Kawan-kawan yang baik, kawan-kawan yang
juga sedang mengejar mimpinya seperti saya.
Saya melihat ada banyak cinta dalam diri mereka. Waktu sengaja mempertemukan saya dengan
mereka agar kami bisa saling menemani dan menjaga untuk melewati perjalanan. Tetapi nanti waktu pula yang memisahkan saya
dengan kawan-kawan itu karena pilihan takdir yang berbeda.
Bagi saya cinta adalah
penemuan-penemuan, penemuan akan berjuta makna baru dari cinta. Betapa luar biasanya Tuhan yang selalu
memberi kejutan setiap detiknya. Maka
hargailah nikmat waktu yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita.
Terakhir, saya ingin menutip ratapan cinta
Khalil Gibran kepada Salma Kharamy dalam Sayap-Sayap Patah nya:
........Ketika
cinta memanggilmu maka dekatilah dia walau jalannya terjal berliku,
jika
cinta memelukmu maka dakaplah ia walau pedang di sela-sela sayapnya melukaimu.
Cinta tidak menyadari kedalamannya dan terasa pada saat perpisahan tiba.
Dan saat tangan laki-laki menyentuh tangan seorang perempuan mereka berdua
telah menyentuh hati keabadian........
Untuk Perempuan Yang menyempurna denganku..,
Bogor, 12 September 2013
Pukul 17.00 WIB
like this
BalasHapustengkiu
BalasHapusi like this
BalasHapusthankss Idea Project
BalasHapus