Entri Populer

Pages

26 September, 2013

PEREMPUAN ITU MATI MUDA


Ilustrasi



Hari ini saya betul-betul tersontak kaget.  Membaca pesan belasungkawa seorang sahabat kepada seorang perempuan muda di wall facebook.  Pesannya kurang lebih seperti ini:

Innalillahi. Saya baru tahu kabar ini. Serasa baru kemarin saya chatting denganmu yang selalu merindukan dan menanyakan kabar Ara. Semoga Tuhan selalu melapangkan jalan untukmu di alam sana. (Yusran, Dwiagustriani, Ara).

Awalnya saya kurang yakin, ternyata pesan ini ditujukan pada seorang perempuan muda yang telah almarhumah ke wall facebooknya. Saya terus menelusuri wall facebook perempuan muda itu.  Saya semakin yakin setelah membaca banyak pesan belasungkawa. Ya, perempuan itu telah mati muda.

Tak banyak informasi yang saya dapatkan tentang sebab kematiannya. Sahabat Yusran hanya membeberkan kepada saya ia meninggal karena geger otak setelah tertabrak mobil tanggal 22 September yang lalu.  Saya baru mengetahuinya hari ini melalui facebook beberapa hari setelah ia meninggal.

Nama akun facebooknya Reni Azis namun saya akrab menyapanya Reni.  Saya baru mengenalnya beberapa bulan yang lalu setelah ia mengirimkan pesan inbox.  Rupa-rupanya ia ingin menjalin komunikasi pada semua alumni Unhas karena ia juga alumni Unhas.  Setelah selesai kuliah di Unhas, kembali ke kampung halamannya di Kolaka lalu bekerja di PT Antam.

Semasa saya mengenal dia, ia lebih sering menanyakan senior sejurusannya yang juga sahabat saya Yusran Darmawan.  Ia pula menceritakan tentang keluarganya. Menceritakan kesedihan dan kerinduannya kepada ayahnya yang telah meninggal.  Saya menangkap kesan kesedihan itu masih ia rasakan begitu sangat. Sosok yang selama ini mengayomi dan melindungi.  Namun ia tetap untuk menjadi kuat. Terlebih lagi ia adalah anak pertama yang hendak memberi keteladanan pada adik-adiknya.

Rupa-rupanya kerinduannya pada ayahnya terjawab oleh Tuhan dengan menyusul ayahnya dengan cara yang tragis.  Ia meninggal setelah tertabrak mobil dalam sebuah kecelakaan.

Setelah mendengar berita duka ini, saya lalu terdiam dalam suasana batin yang pekat merenungi kematian. Sungguh kematian adalah misteri yang lebih jelas untuk diresapi ketimbang diungkapkan dengan kata-kata.

Bagi para sufi, kematian adalah bahasa kerinduan.  Sesuatu yang amat dinanti untuk bertemu pada wajah Sang Kekasih.  Bagi para sufi, kematian bukanlah hal yang menakutkan melainkan awal untuk kebahagiaan yang abadi. Kematian hanyalah selaput tipis yang membatasi dua kehidupan. Jadi tak ada alasan untuk takut pada kematian.

Saya teringat pada syair lagu Bimbo:

Pesan Nabi jagan takut mati
Walau kau sembunyi dia kan hampiri
Tetapi takutlah pada kehidupan setelah kau mati
Pesan Nabi jagan takut mati
Walau kau sembunyi dia kan hampiri
Tetapi janganlah kau berbuat menyebabkan mati

Selamat jalan sahabatku Reni Azis, semoga Yang Maha Pengasih memberi engkau tempat terbaik disisi-Nya, mendampingi ayahmu yang telah mendahuluimu. Amin..,

Mari kawan, kirimkan Alfatihah untuknya..,Bismillahirrahmanirrahim...

Bogor, 26 September 2013.
Pukul 15.15 WIB

0 komentar:

Posting Komentar