Entri Populer

Pages

17 Mei, 2015

SEPENGGAL KALIMAT UNTUK DIK FIQ

Ilustrasi



Babakan Raya III, No. 40 adalah rumah kontrakan tempat kita memutuskan mendamparkan segala perbekalan kita selama di Bogor. Kita yang terdiri atas saya, Fitrah, Janjang dan Dik Fiq sendiri, bersepakat menyebut Babakan Raya III, No. 40 itu dengan Wisma Celebes. Nama itupun atas usulmu, biar punya ciri khas sebagai orang Sulawesi, alasanmu.  Saya hanya mengangguk saja sebagai tanda setuju atas usulmu. Itu 3 tahun yang lalu, 2012.

Kini Wisma Celebes mulai tampak lengang. Pintu lebih sering tertutup rapat ketimbang membiarkan cahaya dan angin pagi masuk bertandang, seperti yang sering kau lakukan setiap pagi. Bukan berarti tak berpenghuni, ada saya di dalamnya dan juga Janjang.  Kami sedang belajar membiasakan diri menerima kesunyian menjadi teman baru kami.  Sudah seminggu kami belajar menerima sunyi sejak kau memutuskan pulang kampung.
 
Dik Fiq bersama para "fans"
Sebetulnya bukan Dik Fiq yang pertama pertama kali hengkang dari Wisma Celebes.  Fitrah memilih beranjak dari sini setelah hatinya terenggut oleh gadis minang itu.  Fitrah Berhasil dipersuami gadis minang itu sejak tahun lalu.  Oh ya Fitrah, saya belum sempat mengucapkan selamat menempuh hidup baru.  Selamat yah Fitrah dan Fiona telah berhasil menaklukkan ego dan memutuskan untuk melebur menjadi satu.  Semoga diberi bahtera rumah tangga yang berkah yang dihiasi Qurrota a’yun (cahaya mata penyejuk jiwa:anak) yang takwa.  Amin..,

Tapi kau, Dik Fiq berhasil menutupi rasa kehilangan atas Fitrah.  Mungkin karena kau adalah yang paling bungsu disini.  Di setiap rumah kayaknya bungsu selalu menghadirkan keceriaan dalam rumah itu.  Mungkin karena bungsu selalu membawa nuansa ingin bermain dan disayangi. 

Saya dan Janjang sedang berupaya keras disini menghadirkan banyak orang untuk mau berkunjung di Wisma Celebes agar kembali ramai.  Semasa masih ada kau disini, mereka cukup rutin berkunjung.  Kau menjadi motivasi yang kuat bagi mereka untuk kesini. Dan semalam Dik Fiq, kami gagal lagi menghadirkan mereka, padahal sudah ada iming-iming gorengan, snack dan aneka minuman, ha..ha..ha.

Janjang, Dik Fiq dan saya pada foto bareng terakhir
 Rasanya tiga tahun kebersamaan terlewat begitu cepat.  Tapi tiga tahun sudah cukup membuat hati merasa kehilangan saat perpisahan tiba.  Mengapa tidak setelah tiga tahun serumah, bahkan seranjang (eitss.,jangan negative thinking ya..,) tentu akan membawa kesan berbeda jika tak serumah lagi.  Yang tersisa tinggal kenangan yang terpasung di setiap sudut-sudut rumah.  Salah satunya hasil perbuatanmu yang masih terpampang di dinding yang sampai hari ini masih tidak saya mengerti apa maksudnya. Yang jelas banyak tulisan kriting-kriting distu.,he..he..he.


Nampaknya perpisahan menjadi guru terbaik untuk mengajarkan betapa berharganya pertemuan dan kebersamaan.

Hari ini kau berulang tahun Dik Fiq tapi tak kau rayakan lagi bersama kami.  Selamat ulang tahun Dik Fiq, tiga tahun terakhir sungguh luar biasa.  Terima kasih atas kebersamaan yang luar biasa itu.

Wisma Celebes Yang Sunyi,
17 Mei 2015
Pukul 09.00 WIB


0 komentar:

Posting Komentar